Senin, 06 Januari 2014

STRATEGI PENGELOLAAN KOPERASI KONSUMEN “SEMANGAT MUDA”


 
Latar belakang
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Tujuan Perusahaan Mendirikan Koperasi  adalah Apa tujuan dibentuknya koperasi? Berikut ini adalah tujuan pembentukan koperasi di Indonesia:
a. Memajukan kesejahteraan anggota
b. Memajukan kesejahteraan masyarakat
c. Membangun tatanan ekonomi nasional

Tujuan pendirian koperasi konsumen “Semangat Muda” adalah
untuk meningkatkan pengalaman setiap anggota dalam pendirian koperasi, dan juga dapat menciptakan mahasiswa yang dapat membuka lapangan usaha untuk mengurangi pengangguran yang ada di Indonesia.

Masalah Pembagian Strategi

Pengelolaan koperasi konsumen “Semangat Muda” dibagi dalam beberapa strategi, yaitu:
     1.   Strategi Pemasaran
     2.   Strategi Lokasi
     3.   Strategi Harga

Landasan teori
Landasan teori adalah Sebagai sebuah perkumpulan, koperasi tidak akan mungkin
Terbentuk tanpa adanya anggota sebagai tulang punggungnya. Apalagi koperasi
Merupakan kumpulan orang dan bukannya kumpulan modal, sehingga jumlah
anggota sangat menentukan besarnya modal yang dimiliki. Semakin banyak jumlah
anggota maka semakin kokoh kedudukan koperasi sebagai suatu badan usaha, baik
ditinjau dari segi organisasi maupun dari segi ekonomis.
Sebab badan usaha koperasi dikelola

1. Pengurus
2. Pengawas
3. Manajer Utama
4. Manajer Kredit Manajer Waserda Manajer
5. Rapat Umum Anggota

dan dibiayai oleh para anggota, bertambahnya anggota berarti bertambahnya
pemasukan modal yang bersumber dari simpanan-simpanan para anggota.
(Firdaus dan Susanto, 2002:55).
Sifat keanggotaan koperasi pada dasarnya adalah sukarela dan terbuka.
Sukarela berarti bahwa semua keputusan yang menyangkut status keanggotaan
adalah atas kemauan dan kesadaran anggota itu sendiri. Sedangkan yang
dimaksud dengan bersifat terbuka adalah bahwa keanggotaan koperasi tidak
mengenal diskriminasi dalam bentuk apapun (Baswir, 2000:87-89).
Modal merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting.
Meskipun koperasi Indonesia bukan merupakan bentuk kumpulan modal, namun
sebagai suatu badan usaha maka di dalam menjalankan usahanya koperasi
memerlukan modal pula. Jumlah modal yang diperlukan oleh suatu koperasi
sudah harus ditentukan dalam proses pengorganisasian atau pada waktu
pendiriannya (Firdaus dan Susanto, 2002).
Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Yang
dimaksud dengan modal sendiri adalah modal yang menanggung resiko atau
disebut modal ekuiti. Modal sendiri dapat berasal dari simpanan pokok, simpanan
wajib, dana cadangan dan hibah.
Simpanan pokok merupakan sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh
anggota kepada Koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan ini tidak
dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.
Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama
yang wajib dibayar oleh anggota kepada Koperasi dalam waktu dan kesempatan

contoh landasan teori
Teori pengambilan keputusan, Pengambilan keputusan mengandung arti pemilihan altematif terbaik dari sejumlan Atematif yang tersedia. Teori-teori pengambilan keputusan bersangkut paut dengan masalah bagaimana pilihan-pilihan semacam itu dibuat. Kebijaksanaa, sebagai telah kita rumuskan di muka, adalah suatu tindakan yang mengarah pada tujuan tertentu yang dilakukan oleh seseorang aktor atau sejumlah aktor berkenaan dengan suatu masalah atau persoalan tertentu.
Teori-teori yang dimaksud ialah : teori Rasional komprehensif, teori Inkremental dan teori Pengamatan terpadu.

1. Teori rasional komprehensif
Teori  pengambilan keputusan yang biasa digunakan dan diterima oleh banyak kalangan adalah teori rasional komprehensif yang mempunyai beberapa unsur, diantaranya:
a. Pembuatan keputusan dihadapkan pada suatu masalah tertentu yang dapat dibedakan dari masalah-masalah lain atau setidaknya dinilai sebagai masalah-masalah yang dapat diperbandingkan satu sama lain (dapat diurutkan menurut prioritas masalah)
b. Tujuan-tujuan, nilai-nilai atau sasaran yang menjadi pedoman pembuat keputusan sangat jelas dan dapat diurutkan prioritasnya/kepentingannya.
c. Bermacam-macam alternatif untuk memecahkan masalah diteliti secara saksama.
d. Asas biaya manfaat atau sebab-akibat digunakan untuk menentukan prioritas.
e.  Setiap alternatif dan implikasi yang menyertainya dipakai untuk membandingkan dengan alternatif lain.

2. Teori intermental
dalam mengambil keputusan dengan cara menghindari banyak masalah yang harus dipertimbangkan dan merupakan madel yang sering ditempuh oleh pejabat-pejabat pemerintah dalam mengambail keputusan.



3. Teori pengamatan terpadu
Beberapa kelemahan tersebut menjadi dasar konsep baru yaitu seperti yang dikemukakan oleh ahli sosiologi organisasi Aitai Etzioni yaitu pengamatan terpadu (Mixid Scaning) sebagai suatu pendektan untuk mengambil keputusan baik yang bersifat fundamental maupun inkremental.

contoh - contoh strategi


Strategi pemasaran
Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang
dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.

Strategi lokasi
Menurut Rambat Lupioyadi lokasi adalah tempat dimana perusahaan harus bermarkas melakukan    operasi.
Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi, yaitu konsumen mendatangi
perusahaan, apabila keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting. Sebuah badan usaha
sebaiknya memilih tempat yang dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau dengan kata lain
harus strategis.

Strategi harga
Menurut Gilbert  “the price is related to perception of value based upon the way the whole of the retail
Mix creates an image of the transaction experience.” Dapat disimpulkan bahwa harga sangat
Berhubungan dengan nilai dasar dari persepsi konsumen berdasarkan dari keseluruhan unsur retail
mix dalam menciptakan suatu gambaran dan pengalama bertransaksi.



















Pembahasan Strategi

1.      Strategi Pemasaran
Tujuan dari konsep pemasaran ini adalah memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Konsep pemasaran tersebut dapat dicapai dengan usaha mengenal dan merumuskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Perusahaan dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen harus menyusun kebijaksanaan produk, harga, promosi dan distribusi yang tepat sesuai dengan keadaan konsumen sasarannya.

Koperasi “Semangat Muda” memilih menggunakan strategi pemasaran agar dapat mengetahui taktik-taktik apa yang dibutuhkan dalam memasarkan produk yang akan dijual di koperasi konsumen ini. Pemasaran juga merupakan faktor penting dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Untuk itu kegiatan pemasaran harus dapat memberikan kepuasan konsumen jika perusahaan tersebut menginginkan usahanya tetap berjalan terus atau menginginkan konsumen mempunyai pandangan yang baik terhadap perusahaan. Dengan melalui pemasaran,  kita dapat mengetahui minat masyarakat secara lebih dekat terhadap jenis barang yang kita jual. Jadi, pemasaran juga merupakan kegiatan saling berhubungan sebagai suatu system untuk menghasilkan laba

2.      Strategi Lokasi
Pemilihan lokasi mempunyai fungsi strategis karena dapat menentukan tercapainya tujuan badan usaha. Koperasi “Semangat Muda” harus memilih lokasi usaha yang memiliki potensi tinggi untuk mendapatkan laba. Seperti mencoba membuat tempat koperasi di dua lantai, lantai 2 dan lantai 4 di Kampus J, karena di kampus tersebut merupakan kampus utama Universitas Gunadarma yang memiliki banyak mahasiswa yang berpotensi dapat menghasilkan laba bagi koperasi “Semangat Muda”, karena di Kampus J tidak memiliki koperasi konsumsi selain koperasi “Semangat Muda.”

3.      Strategi Harga
Berdasarkan pembeli, jenis produk, tempat dan pembeli. Harga memilik dua peranan utama dalam pengambilan keputusan para pembeli, yaitu peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga yang membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat yang tetinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya.

Untuk memajukan koperasi “Semangat Muda”, koperasi ini menetapkan harga barang yang dijual yang tidak jauh dari harga aslinya. Dengan kata lain masih bisa dijangkau oleh seluruh mahasiswa/i kampus J Universitas Gunadarma. Koperasi “Semangat Muda” hanya mengambil untuk sedikit  agar mahasiswa berminta untuk membeli keperluan mereka di koperasi.

Adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang atau jasa. Dalam menentukan keputusan pembelian, informasi tentang harga juga sangat dibutuhkan dimana informasi ini akan diperhatikan, dipahami, dan makna yang dihasilkan dari informasi ini daoat mempengaruhi perilaku konsumen. Dengan demikian, hal tersebut sudah menjadi bukti nyata bahwa harga memiliki peran yang sangat penting dalam intensi pembelian terhadap barang-barang yang dijual oleh suatu badan usaha/perusahaan.










Penutup
A.  Kesimpulan
Dalam pengelolaan dan pengembangan, Koperasi “Semangat Muda” menggunakan tiga strategi yaitu strategi pemasaran, strategi lokasi dan strategi harga dimana masing-masing strategi memiliki keterkaitan satu sama lain yang dapat mendukung berkembangnya koperasi konsumen diwilayah kampus dan disekitar mahasiswa/i.

B.   Saran
Semoga kedepannya koperasi Konsumen “Semangat muda” dapat meningkat lagi dan dapat menjadi tumpuan ekonomi bagi masyarakat umum di Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar