Minggu, 29 Maret 2015

tugas kelompok 4 komunikasi pemasaran



KOMUNIKASI PEMASARAN
Manajemen Komunikasi Pemasaran
Kelempok 4
Kelas               : 3EA18
     Agung Hary p        10212354
     Aldi Halim             14212717
     Dewi Cristi              11212948
     Faisal Chanif Aziz  12212675
     Suntoro Aji              17212198
                                                     Muhammad Ansori 14212739
                                                     Reja Andhika         16212186
UNIVERSITAS GUNADARMA
               2015
Karakteristika tujuan pemomosisian (positioning dalam komunikasi pemasaran)
Pemosisian Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran (bahasa Inggrismarketing communication) adalah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Komunikasi pemasaran mempresentasikan "suara" perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana dimana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen.
Komunikasi pemasaran bagi konsumen, dapat memberitahu atau memperlihatkan kepada konsumen tentang bagaimana dan mengapa suatu produk digunakan, oleh orang macam apa, serta di mana dan kapan. Komunikasi pemasaran berkontribusi pada ekuitas merek dengan menanamkan merek dalam ingatan dan menciptakan citra merek serta emndorong penjualan dan bahkan mempengaruhi nilai pemegang saham.
Positioning
Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang suatu produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan atau ciri khas tertentu diingatan konsumen.
Menurut Kotler (1997: 262): “Positioning is the act of designing the company’s offer so that it occupies a distinct and value placed in the target customer mind”.
Sedangkan menurut Cravens (1991:255),keputusan pemilihan target pasar merupakan titik vokal dari strategi pemasaran itu sendiri dan menjadi dasar dalam menentukan tujuan dan pengembangan strategi positioning.
Dalam proses positioning selalu dimulai product positioning. Pendapat ini dikemukakan oleh Regis Mc Kenna (1985: 37)
Positioning adalah strategi komunikasi.
Komunikasi dilakukan untuk menjembatani produk atau merek atau nama dengan calon konsumen. Positioning  bukan suatu yang perusahaan lakukan terhadap produk, komunikasi berhububgan dengan atribut-atribut yang secara fisik maupun non fisik melekat pada produk , warna, disain, tulisan yang tertera dilabel, kemasan, nama merek adalah diantaranya. Selain itu harap diingat bahwa komunikasi menyangkut aspek-aspek yang luas, serta menyangkat soal citra yang disalurkan melalui metode iklan, media yang dipilih, out let yang menyalurkan produk, sikap para meneger, sikap tenaga penjual, sebagai bentuk sponsor ship, produk yang terkait , bentuk fisik bangunan, mannager, CEO,atau Komisaris yang diangkat dan sebagainya.
Adapun tujuan pokok strategi positioning adalah.
1.      untuk menempatkan atau memposisikan produk di pasar sehinggan produk tersebut terpisah atau berbeda dengan merek-merek yang bersaing.
2.      untuk memposisikan produk sehingga dapat menyampaikan beberapa hal pokok kepada para pelanggan, yaitu what you stand for, what you are, dan how would you like customers to evaluate you.
Dalam kasus positioning multi merek (multiple brabds) , tujuan pokoknya adalah untuk :
1.      untuk mencapai pertumbuhan dengan jalan menawarkan bermacam macam produk kepada segmen-segmen pasar yang berbeda.
2.      untuk menghindari ancaman  persaingan terhadap merek unggul.
Peran Positioning Dalam Strategi Pemasaran    
Positioning memiliki peran yang sangat penting didalam strategi pemasaran.
Alasannya dunia sekarang ini dilanda over komunikasi, terjadi ledakan barang,media, maupun iklan. Akibatnya pikiran para prospek menjadi ajang pertempuran.
Untuk mencapai product positioning yang kuat suatu perusahaan perlu melakukan diferensiasi dalam banyak faktor yaitu: teknologi, harga, kualitas, saluran distribusi atau sasaran konsumennya.
Rumusan positioning yang dikemukakan Kenna (1985:37) menjelaskan perusahaan sewaktu akan melakukan product positioning perlu mempertimbangkan 4 (empat) hal kunci utama, yang disebut sebagai The Golden Rules of Product. adapun uraiannya sebagai berikut:
1. Perusahaan perlu mengkuti trend dan dinamika pasar, seperti trend teknologi, persaingan, sosial, dan ekonomi.
2. Perusahaan harus memfokuskan pada posisi teknologi dan kualitas.
3. Perusahaan harus mentargetkan produknya pada segmen pasar tertentu misalnya pada segmen masyarakat atas, menengah atau bawah.
4. Perusahaan harus mau bereksperimen dengan tipe produk baru, kemudian memperhatikan reaksi pasar.
SUMBER :
 http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_pemasaran
 http://bellafnd.blogspot.com/2013/10/segmentasi-targeting-dan-positioning.html
http://faisalchanifaziz27.blogspot.com/2015/03/komunikasi-pemasaran.html 

Kamis, 19 Maret 2015

TUGAS 2 BAHASA INDONESIA

2.JELASKAN APA YANG DIMAKSUD DENGAN METODE ILMIAH DAN BEDAKAN/ BANDINGKAN DENGAN METODELOGI PENELITIAN  

PENGERTIAN METODE
Metode (method), secara harfiah berarti cara. Selain itu metode atau metodik berasal dari bahasa Greeka, metha, (melalui atau melewati), dan hodos (jalan atau cara), jadi metode bisa berarti jalan atau cara yang harus di lalui untuk mencapai tujuan tertentu.
Secara umum atau luas  metode atau metodik berarti ilmu tentang jalan yang dilalui untuk mengajar kepada anak didik supaya dapat tercapai tujuan belajar dan mengajar. Prof. Dr.Winarno Surachmad (1961), mengatakan bahwa metode mengajar adalah cara-cara pelaksanaan dari pada murid-murid di sekolah.Pasaribu dan simanjutak (1982), mengatakan bahwa metode adalah cara sistematik yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Metode adalah prosedur atau cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu. Kemudian ada satu istilah lain yang erat kaitannya dengan dua istilah ini, yakni tekhnik yaitu cara yang spesifik dalam memecahkan masalah tertentu yang ditemukan dalam melaksanakan prosedur.
Pengertian organisasi dan metode secara lengkap adalah
Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan.

PENGERTIAN METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupak an suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.  Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia  yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.
Adapun tujuan Penelitian adalah penemuan, pembuktian dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Penemuan. Data yang diperoleh dari penelitian merupakan data-data yang baru yang belum pernah diketahui.
Pembuktian. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
Pengembangan. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
Kegunaan penelitian dapat dipergunakan untuk memahami masalah, memecahkan masalah, dan mengantisipasi masalah.
Memahami masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya diketahui.
Memecahkan masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk meminimalkan atau menghilangkan masalah.
Mengantisipasi masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk mengupayakan agar masalah tersebut tidak terjadi.
Diagram alir proses penelitian



Jenis Data dalam Penelitian

Langkah Dalam Metode Ilmiah
Pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode ilmiah harus mengikuti langkah-langkah tertentu. Marilah lebih dahulu ditinjau langkah-langkah yang diambil oleh beberapa ahli dalam mereka melaksanakan penelitian.
Schluter (1926) memberikan 15 langkah dalam melaksanakan penelitian dengan metode ilmiah. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pemilihan bidang, topik atau judul penelitian.
2. Mengadakan survei lapangan untuk merumuskan masalah-malalah yang ingin dipecahkan.
3. Membangun sebuah bibliografi.
4. Memformulasikan dan mendefinisikan masalah.
5. Membeda-bedakan dan membuat out-line dari unsur-unsur permasalahan.
6. Mengklasifikasikan unsur-unsur dalam masalah menurut hu-bungannya dengan data atau bukti, baik langsung ataupun tidak langsung.
7. Menentukan data atau bukti mana yang dikehendaki sesuai dengan pokok-pokok dasar dalam masalah.
8. Menentukan apakah data atau bukti yang dipertukan tersedia atau tidak.
9. Menguji untuk diketahui apakah masalah dapat dipecahkan atau tidak.
10. Mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan.
11. Mengatur data secara sistematis untuk dianalisa.
12. Menganalisa data dan bukti yang diperoleh untuk membuat interpretasi.
13. Mengatur data untuk persentase dan penampilan.
14. Menggunakan citasi, referensi dan footnote (catatan kaki).

15. Menulis laporan penelitian.

TUGAS 1 BAHASA INDONESIA

1. JELASKAN TEORI-TEORI YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENALARAN DAN KAITANYA DENGAN BAHASA INDONESIA

PENALARAN

Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia yang menghubungkan data atau fakta yang ada sehingga memperoleh suatu simpulan.  Fakta atau data yang akan digunakan dalam penalaran itu boleh benar atau tidak.  Kalimat pernyataan yang dapat dipergunakan sebagai data itu disebut proposisi.  Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis.  Berdasarkan sejumlah proposisi yang sudah diketahui, orang lain akan menyimpulkan sebuah proposisi baru yang belum diketahui sebelumnya.  Proses inilah yang disebut menalar.  Kegiatan penalaran mungkin bersifat ilmiah atau tidak ilmiah.  Dari proses penalaran itu dapat dibedakan sebagai penalaran induktif dan penalaran deduktif.  Penalaran ilmiah mencakup kedua proses penalaran itu.
Dalam penalaran proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut premis (antesedence) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).  Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi. Melalui proses penalaran, kita memperoleh kesimpulan yang berupa asumsi, hipotesis atau teori.  Penalaran disini adalah proses pemikiran untuk memperoleh kesimpulan yang logis berdasarkan fakta yang relevan.

Ciri-ciri Penalaran :
Adanya suatu pola berpikir yang luas dapat disebut sebagai logika (penalaran merupakan suatu pola berpikir logis).
Sifat analitik dari proses berpikir.  Analisis pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu.  Perasaan intuisi merupakan cara berpikir secara analitik.

Menurut tim balai pustaka istilah penalaran mengandung tiga pengerian diantaranya  :
Cara menggunakan nalar, pemikiran atau cara berfikir logis.
Hal dalam mengembangkan atau mengendalikan pikiran dari beberapa peruasaan atau pengalaman.
Proses mental dalam mengembangkan dan mengendalikan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip.

Dari proses penalaran dapat dibedakan sebagai penalaran induktif dan deduktif :

Pengetian Penalaran Deduktif
Penalaran Deduktif sebagai suatu istilah dalam penalaran, deduktif atau deduksi adalah suatu proses berpikir (penalaran) yang bertolak dari sesuatu proposisi yang sudah ada, menuju kepada suatu proposisi baru yang berbentuk suatu kesimpulan.  Dalam penalaran deduktif, penulis tidak perlu mengumpulkan fakta-fakta, yang perlu baginya adalah suatu proposisi umum dan suatu proposisi yang mengidentifikasi suatu peristiwa khusus yang bertalian dengan proposisi umum tadi.  Bila identifikasi dan proposisinya sudah benar, maka dapat diharapkan suatu kesimpulan yang benar.

Macam-macam penalaran deduktif, adalah :
Silogisme, adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif.  Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).  Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan. Contoh : Andi adalah seorang pecinta hewan. Kucing adalah hewan. Andi adalah pecinta kucing.
Premis adalah pernyataan yang digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan.Kemudian premis dapat dibedakan dengan premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor (premis yang termnya menjadi subjek). Contohnya : Semua Tanaman membutuhkan air. Akasia adalah tanaman. Akasia membutuhkan air.
Entimen, adalah penalaran deduksi secara langsung dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui. Contoh : Siswa teladan ialah siswa yang selalu mematuhi peraturan di sekolah. Mirabela adalah siswa teladan. Mirabela tidak mungkin tidak mematuhi peraturan di sekolah.
Proposisi adalah kalimat logika yang merupakan pernyataan tentang antara dua atau beberapa hal yang dapat dinilai benar atau salah. Proposisi merupakan suatu kegiatan rohani baik menyuguhkan atau mengingkari. Contohnya : Proposisi yang menyuguhkan Semua orang Negro hitam dan proposisi yang mengingkarinya Semua orang Negro tidak hitam.
Term adalah suatu kata atau kelompok kata yang menempati subjek (S) dan predikat (P). Tidak semua kata adalah term , meskipun setiap term itu adalah kata atau kumpulan kata pada dirinya sendiri merupakan ekspresi verbal dari pengertian, dan bahwa tidak semua kata pada dirinya sendiri sebagai subyek atau predikat didalam suatu proposisi. Contohnya : Orangtua asuh, Pecinta Alam. Binatang

Pengertian Penalaran Induktif
Penalaran Induktif adalah proses penalaran untuk mencari kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta-fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut induksi.

Macam-macam Penalaran Induktif, adalah :
Generalisasi, adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual (khusus) menuju kesimpulan umum yang mengikat seluruh fenomena sejenis individual yang diselidiki.
Analogi, adalah suatu proses penalaran untuk menarik kesimpulan/referensi tentang kebenaran suatu gejala khusus lain yang memiliki sifat-sifat esensial penting yang bersamaan.
Hubungan Kausal, adalah cara penalaran yang diperoleh dari peristiwa-peristiwa yang memiliki pola hubungan sebab akibat.  Salah satu variabel (independen) mempengaruhi variabel yang lain.

Kesalahan Dalam Penalaran.
          Kesalahan penalaran dapat terjadi di dalam proses berpikir utk mengambil keputusan. Hal ini terjadi karena ada kesalahan pada cara penarikan kesimpulan. Salah nalar lebih dari kesalahan karena gagasan, struktur kalimat, dan karena dorongan emosi.
Kesalahan Penalaran ada dua macam:

Kesalahan induktif, berupa :
Kesalahan karena generalisasi yang terlalu luas,
Kesalahan penilaian hubungan sebab-akibat,
Kesalahan analogi.

Kesalahan deduktif dapat disebabkan :
Kesalahan karena premis mayor tidak dibatasi,
Kesalahan karena adanya term keempat,
Kesalahan karena kesimpulan terlalu luas/tidak dibatasi,
Kesalahan karena adanya 2 premis negatif.

Fakta atau data yang akan dinalar itu boleh benar dan boleh tidak benar.
Pengertian dan contoh kesalahan penalaran :
Gagasan, pikiran, kepercayaan, simpulan yang salah, keliru, atau cacat.

Dalam ucapan atau tulisan kerap kali kita dapati pernyataan yang mengandung kesalahan. Ada kesalahan yang terjadi secara tak sadar karena kelelahan atau kondisi mental yang kurang menyenangkan, seperti salah ucap atau salah tulis misalnya. Ada pula kesalahan yang terjadi karena ketidaktahuan, disamping kesalahan yang sengaja dibuat untuk tujuan tertentu.
Kesalahan yang kita persoalkan disini adalah kesalahan yang berhubungan dengan proses penalaran yang kita sebut salah nalar. Pembahasan ini akan mencakup dua jenis kesalahan menurut penyebab utamanya, yaitu kesalahan karena bahasa yang merupakan kesalahan informal dan karena materi dan proses penalarannya yang merupan kesalahan formal.
Berikut ini kesalahan penalaran yang berhubungan dengan induktif, yaitu :
Generelisasi terlalu luas. Contoh : perekonomian Indonesia sangat berkembang.
Analogi yang salah. Contoh : ibu Yuni, seorang penjual batik, yang dapat menjualnya dengan harga terjangkau. Oleh sebab itu, ibu Lola seorang penjual batik, tentu dapat menjualya dengan harga terjangkau.

Konsep dan simbol dalam penalaran.
Penalaran juga merupakan aktifitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen. Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen.

Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis. Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.

Tulisan 2 BAHASA INDONESIA

2. Sejauh mana Pengaruh bahwa pergaulan dalam perkembangan bahasa indonesia (kasus).

 Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional berfungsi sebagai alat komunikasi yang berperan sebagai penyampai informasi. Kebenaran berbahasa akan berpengaruh terhadap kebenaran informasi yang disampaikannya. Tetapi dewasa ini pemakaian bahasa Indonesia dikehidupan sehari-hari maupun dunia film mulai bergeser digantikan dengan pemakaian bahasa anak remaja yang dikenal dengan bahasa gaul. Hal ini mengakibatkan bahasa menjadi tidak baik.

Tahukah kalian apa itu bahasa gaul ???
           Bahasa gaul adalah bahasa yang digunakan sebagai bahasa pergaulan. Istilah ini mulai muncul pada akhir tahun 1980-an. Bahasa gaul pada saat itu dikenal sebagai bahasanya para anak jalanan disebabkan arti kata prokem dalam pergaulan sebagai preman. Contoh bahasa gaul diantaranya : kamu-loe, aku-gue, tidak peduli-emang gue pikirin, ayah-bokap, ibu-nyokap dll. Pada umumnya bahasa gaul digunakan sebagai sarana komunikasi di antara sekelompok remaja tertentu. Dengan sarana komunikasi itu mereka dapat bebas menyampaikan hal-hal yang dianggap tertutup bagi kelompok usia lain atau agar orang lain tidak dapat mengetahui apa yang sedang mereka bicarakan. Karena masa remaja memiliki karakteristi antara lain pengelompokan, petualangan dan kenakalan. Sehingga keinginan untuk membuat kelompok eksklusiflah yangmenyebabkan mereka menciptakan bahasa rahasia.

        Seiring dengan berkembangnya zaman semakin terlihat pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia, sehingga penggunaannya menimbulkan dampak negatif terhadap perkembangan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa. Masyarakat sudah banyak yang menggunakan bahasa gaul bukan hanya di kota-kota besar saja tetapi di kota-kota kecil pun menggunakan bahasa gaul tersebut terutama para remaja. Karena pengaruh bahasa gaul lah yang menyebabkan mereka lupa akan bahasa nasionalnya sendiri yaitu bahasa Indonesia. Sedih sekali rasanya.

     Betapa rapuhnya sikap percaya diri bangsa terhadap bahasa nasionalnya sehingga keadaan ini menjadi lebih parah. Mungkin menurut mereka bahasa kita yang kaku dan terkadang membingungkan ini perlu diperbaharui menjadi bahasa yang lebih modern dan lebih gaul. Tidak sedikit pun mereka menghargai perjuangan para pendahulu yang selalu bangga berbahasa Indonesia dengan benar. Yang ada alasan ketinggalan zaman, kurang modern dll membuat mereka seperti itu. Sikap menanamkan kecintaan dalam diri generasi muda bangsa lah yang bisa menghindari pemakaian bahasa gaul agar tidak semakin meluas. Gambaran diatas setidaknya menjadi cerminan bagi kita sebagai generasi muda untuk mengajak generasi muda lainnya yang masih terlena oleh budaya asing, yang masih menganggap bahwa bahasa kita itu jadul dan perlu dipermak agar timbul rasa ingin kembali menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar. Marilah kita bangun bangsa Indonesia ini menjadi bangsa yang cinta akan bahasa nasionalnya yaitu bahasa Indonesia. Karena bahasa menunjukkan identitas suatu bangsa itu sendiri.
contoh/kasus nya ;
sbb:

 Beberapa kata yang sering dijumpai dalam status para pengguna jejaring sosial facebook atau twitter, misalnya, kata gue. Kini, untuk menyatakan kata saya para penutur bahasa gaul juga menggunakan kata saiia, aq, q, ak, gw, gua, w, akoh, aqoh, aqu, dan ane. Kemudian, kata Lo atau Lu sama seperti kata gue. Kini, untuk menyatakan kamu penutur bahasa gaul juga menggunakan lw, elu, elo, dan ente.

TULISAN 1 BAHASA INDONESIA

1. BAGAIMANA PERANAN BAHASA DAERAH DALAM PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA?

Bahasa Indonesia dipakai oleh bangsa Indonesia sebagai bahasa resmi dan bahasa untuk keseharian. Pada hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, diresmikan suatu bahasa nasional Bahasa Indonesia sebagai salah satu alat pemersatu bangsa. Sehingga menimbulkan semangat baru untuk masyarakat Indonesia untuk merebut negaranya dari tangan penjajah untuk menjadi negara merdeka. Bangsa Indonesia lebih merasa terkait dalam satu ikatan karena merasa : Satu Tanah Air, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa.

Dengan adanya bahasa Indonesia semua lapisan masyarakat mampu mengobarkan semangat untuk bangsa Indonesia merdeka dan menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa kesatuan.  Dalam penggunaannya masyarakat lebih cenderung menggunakan bahasa Indonesia yang telah terafiliasi oleh bahasa daerah, baik secara pengucapaan maupun arti bahasa tersebut. Kebiasaan penggunaan bahasa daerah ini sedikit banyak akan berpengaruh terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang merupakan bahasa resmi negara Indonesia. Karena  pada kenyataannya masyarakat belum mengetahui secara mendalam tentang Bahasa Indonesia yang baku dan benar.

Pengertian bahasa daerah
Pengertian bahasa menurut Bill Adams adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks inter-subjektif. Sedangkan menurut Wittgenstein bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan dengan realitas, dan memiliki bentuk dan struktur yang logis. Menurut Ferdinand De Saussure bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain. Dan menurut Plato Bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulut.[1]
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahasa merupakan sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi. Di Indonesia terdapat banyak bahasa yang digunakan oleh masyarakatnya yang sering disebut sebagai bahasa daerah.
Bahasa daerah merupakan suatu bahasa yang dituturkan di suatu wilayah dalam sebuah negara kebangsaan, baik daerah kecil, negara bagian
federal atau provinsi, atau daerah yang luas. Bahasa daerah sudah ada sejak zaman dulu. Jumlahnya sampai beratus-ratus dan tersebar diseluruh kepulauan, mulai dari pulau Formosa (Taiwan) di sebelah utara sampai ke Selandia Baru disebelah selatan, dari Mandagaskar di sebelah barat sampai kepulau-pulau Paas di sebelah timur yang merupakan suatu keluarga besar dan masih dekat hubungannya dengan Austronesia.[2]
2.2 hubungan antara bahasa Indonesia dengan bahasa daerah
Antara bahasa Indonesia dan bahasa daerah mempunyai hubungan yang sangat erat, tidak dapat dipungkiri adanya bahasa Indonesia yang muncul seiring dengan perkembangan bahasa daerah itu sendiri. Karena bahasa daerah dan bahasa Indonesia saling melengkapi. Terutama dalam hal berkomunikasi antar masyarakat. Dengan adanya dua bahasa ini menimbulkan kedwibahasaan di negara Indonesia.
Dalam Seminar Pengembangan Bahasa Daerah (1976) itu, yang merumuskan tujuaan pembinaan dan pengembangan bahasa daerah sebagai berikut : (a) Di bidang struktur bahasa, tujuannya ialah terbinanyabahasa daerah yang strukturnya terpelihara dan sesuai dengan keperluan masa sekarang. (b) Dibidang pemakai, tujuan pembinaan adalah agar kedwibahasaan itu tetap (stabil), yaitu pemakai itu menguasai kedua bahasa itu seimbang, dan tidak menjadi ekabasahawan semata-mata. Jumlah pemakai itu hendaknya tetap berkembang dan tidak sebaliknya menyusut. (c) Di bidang pemakaian, pembinaan bertujuan agar bahasa daerah dipergunakan secara penuh sesuai dengan fungsinya, dalam keseimbangan dengan bahasa Indonesia seperti ditetapkan dalam Politik Bahasa Nasional.[3] Jadi antara bahasa Indonesia dan bahasa Daerah telah terjadi kontak sosial dan budaya yang aktif. Jiwa bahasa Indonesia dan jiwa bahasa Daerah telah bertemu. Kedua bahasa saling bersangkutan dan memperhatikan. Akhirnya kedua bahasa saling mempengaruhi.
2.3 pengaruh penggunaan bahasa daerah terhadap bahasa Indonesia
Keanekaragaman budaya dan bahasa daerah mempunyai peranan dan pengaruh terhadap bahasa yang akan diperoleh seseorang pada tahapan berikutnya, khususnya bahasa formal atau resmi yaitu bahasa Indonesia. Sebagai contoh, seorang anak memiliki ibu yang berasal dari daerah Sekayu sedangkan ayahnya berasal dari daerah Pagaralam dan keluarga ini hidup di lingkungan orang Palembang. Dalam mengucapkan sebuah kata misalnya mengapa, sang ibu yang berasal dari Sekayu mengucapkannya ngape (e dibaca kuat) sedangkan bapaknya yang dari Pagaralam mengucapkannya ngape (e dibaca lemah) dan di lingkungannya kata megapa diucapkan ngapo. Ketika sang anak mulai bersekolah, ia mendapat seorang teman yang berasal dari Jawa dan mengucapkan mengapa dengan ngopo. Hal ini dapat menimbulkan kebinggungan bagi sang anak untuk memilih ucapan apa yang akan digunakan.
Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa keanekaragaman budaya dan bahasa daerah merupakan keunikan tersendiri bangsa Indonesia dan merupakan kekayaan yang harus dilestarikan. Dengan keanekaragaman ini akan mencirikan Indonesia sebagai negara yang kaya akan kebudayaannya. Berbedannya bahasa di tiap-tiap daerah menandakan identitas dan ciri khas masing-masing daerah. Masyarakat yang merantau ke ibukota Jakarta mungkin lebih senang berkomunikasi dengan menggunakan bahasa daerah dengan orang berasal dari daerah yang sama, salah satunya dikarenakan agar menambah keakraban diantara mereka. Tidak jarang pula orang mempelajari sedikit atau hanya bisa-bisaan untuk berbahasa daerah yang tidak dikuasainya agar terjadi suasana yang lebih akrab. Beberapa kata dari bahasa daerah juga diserap menjadi Bahasa Indonesia yang baku, antara lain kata nyeri (Sunda) dan kiat (Minangkabau).

Dampak yang akan timbul
Berikut beberapa dampak penggunaan bahasa daerah terhadap bahasa Indonesia:
1.  Dampak Positif:
a.    Bahasa Indonesia memiliki banyak kosakata.
b.    Sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia.
c.    Sebagai identitas dan ciri khas dari suatu suku dan daerah.
d.   Menimbulkan keakraban dalam berkomunikasi.
e.    Sebagai alat pemersatu antar budaya dan bangsa.

2.    Dampak Negatif
a.    Bahasa daerah yang satu sulit dipahami oleh daerah lain.
b.    Masyarakat menjadi kurang paham dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baku karena sudah terbiasa menggunakan bahasa daerah.
c.    Dapat menimbulkan kesalah pahaman.



Menurut Kesimpulan saya
Keanekaragaman budaya dan bahasa daerah mempunyai peranan dan pengaruh terhadap bahasa Indonesia di karenakan masyarakat dalam berkomunikasi setiap hari lebih cenderung menggunakan bahasa daerah di bandingkan menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Ketidaktahuan terhadap bahasa daerah lain juga akan mempengaruhi dalam berkomunikasi masyarakat. Bahasa Indonesia sering digunakan sesuai dengan kondisi daerah jadi belum sepenuhnya masyarakat menggunakannya.
Dengan demikian antara bahasa Indonesia dan bahasa Daerah telah terjadi kontak sosial dan budaya yang aktif. Jiwa bahasa Indonesia dan jiwa bahasa Daerah telah bertemu. Kedua bahasa saling bersangkutan dan memperhatikan. Akhirnya kedua bahasa saling mempengaruhi.

Saran
Sebaiknya masyarakat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan jangan mencampur adukan bahasa daerah dengan bahasa Indonesia karena akan menimbulkan banyak kosakata baru dan akan mempengaruhi pengucapan saat menggunakan bahasa Indonesia baku.



Jumat, 13 Maret 2015

tugas manajemen komunikasi pemasaran

Manajemen Komunikasi Pemasaran
Kelempok 4









Kelas : 3EA18
     Agung Hary purnomo 10212354
     Aldi Halim 14212717
     Dewi Cristi             11212948
     Faisal Chanif Aziz 12212675
     Suntoro Aji 17212198
                                                     Muhammad Ansori 14212739
                                                     Reza Andhika 16212186



UNIVERSITAS GUNADARMA
               2015

Karakteristika tujuan pemomosisian (positioning dalam komunikasi pemasaran)
Pemosisian Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran (bahasa Inggris: marketing communication) adalah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Komunikasi pemasaran mempresentasikan "suara" perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana dimana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen.
Komunikasi pemasaran bagi konsumen, dapat memberitahu atau memperlihatkan kepada konsumen tentang bagaimana dan mengapa suatu produk digunakan, oleh orang macam apa, serta di mana dan kapan. Komunikasi pemasaran berkontribusi pada ekuitas merek dengan menanamkan merek dalam ingatan dan menciptakan citra merek serta emndorong penjualan dan bahkan mempengaruhi nilai pemegang saham.

Positioning

Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang suatu produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan atau ciri khas tertentu diingatan konsumen.
Menurut Kotler (1997: 262): “Positioning is the act of designing the company’s offer so that it occupies a distinct and value placed in the target customer mind”.
Sedangkan menurut Cravens (1991:255),keputusan pemilihan target pasar merupakan titik vokal dari strategi pemasaran itu sendiri dan menjadi dasar dalam menentukan tujuan dan pengembangan strategi positioning.
Dalam proses positioning selalu dimulai product positioning. Pendapat ini dikemukakan oleh Regis Mc Kenna (1985: 37)

Positioning adalah strategi komunikasi.
Komunikasi dilakukan untuk menjembatani produk atau merek atau nama dengan calon konsumen. Positioning  bukan suatu yang perusahaan lakukan terhadap produk, komunikasi berhububgan dengan atribut-atribut yang secara fisik maupun non fisik melekat pada produk , warna, disain, tulisan yang tertera dilabel, kemasan, nama merek adalah diantaranya. Selain itu harap diingat bahwa komunikasi menyangkut aspek-aspek yang luas, serta menyangkat soal citra yang disalurkan melalui metode iklan, media yang dipilih, out let yang menyalurkan produk, sikap para meneger, sikap tenaga penjual, sebagai bentuk sponsor ship, produk yang terkait , bentuk fisik bangunan, mannager, CEO,atau Komisaris yang diangkat dan sebagainya.

Adapun tujuan pokok strategi positioning adalah.

untuk menempatkan atau memposisikan produk di pasar sehinggan produk tersebut terpisah atau berbeda dengan merek-merek yang bersaing.
untuk memposisikan produk sehingga dapat menyampaikan beberapa hal pokok kepada para pelanggan, yaitu what you stand for, what you are, dan how would you like customers to evaluate you.

Dalam kasus positioning multi merek (multiple brabds) , tujuan pokoknya adalah untuk :

untuk mencapai pertumbuhan dengan jalan menawarkan bermacam macam produk kepada segmen-segmen pasar yang berbeda.
untuk menghindari ancaman  persaingan terhadap merek unggul.

Peran Positioning Dalam Strategi Pemasaran  

Positioning memiliki peran yang sangat penting didalam strategi pemasaran.
Alasannya dunia sekarang ini dilanda over komunikasi, terjadi ledakan barang,media, maupun iklan. Akibatnya pikiran para prospek menjadi ajang pertempuran.

Untuk mencapai product positioning yang kuat suatu perusahaan perlu melakukan diferensiasi dalam banyak faktor yaitu: teknologi, harga, kualitas, saluran distribusi atau sasaran konsumennya.
Rumusan positioning yang dikemukakan Kenna (1985:37) menjelaskan perusahaan sewaktu akan melakukan product positioning perlu mempertimbangkan 4 (empat) hal kunci utama, yang disebut sebagai The Golden Rules of Product. adapun uraiannya sebagai berikut:
1. Perusahaan perlu mengkuti trend dan dinamika pasar, seperti trend teknologi, persaingan, sosial, dan ekonomi.
2. Perusahaan harus memfokuskan pada posisi teknologi dan kualitas.

3. Perusahaan harus mentargetkan produknya pada segmen pasar tertentu misalnya pada segmen masyarakat atas, menengah atau bawah.
4. Perusahaan harus mau bereksperimen dengan tipe produk baru, kemudian memperhatikan reaksi pasar.

SUMBER :
 http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_pemasaran
 http://bellafnd.blogspot.com/2013/10/segmentasi-targeting-dan-positioning.html

tugas Manajemen Komunikasi Pemasaran



Manajemen Komunikasi Pemasaran
Kelempok 4
 

Kelas               : 3EA18
     Agung Hary purnomo     10212354
     Aldi Halim             14212717
     Dewi Cristi                         11212948
     Faisal Chanif Aziz            12212675
     Suntoro Aji                       17212198
                                                     Muhammad Ansori          14212739
                                                     Reza Andhika                   16212186



UNIVERSITAS GUNADARMA
               2015

Karakteristika tujuan pemomosisian (positioning dalam komunikasi pemasaran)
Pemosisian Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran (bahasa Inggris: marketing communication) adalah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Komunikasi pemasaran mempresentasikan "suara" perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana dimana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen.
Komunikasi pemasaran bagi konsumen, dapat memberitahu atau memperlihatkan kepada konsumen tentang bagaimana dan mengapa suatu produk digunakan, oleh orang macam apa, serta di mana dan kapan. Komunikasi pemasaran berkontribusi pada ekuitas merek dengan menanamkan merek dalam ingatan dan menciptakan citra merek serta emndorong penjualan dan bahkan mempengaruhi nilai pemegang saham.

Positioning

Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang suatu produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan atau ciri khas tertentu diingatan konsumen.
Menurut Kotler (1997: 262): “Positioning is the act of designing the company’s offer so that it occupies a distinct and value placed in the target customer mind”.
Sedangkan menurut Cravens (1991:255),keputusan pemilihan target pasar merupakan titik vokal dari strategi pemasaran itu sendiri dan menjadi dasar dalam menentukan tujuan dan pengembangan strategi positioning.
Dalam proses positioning selalu dimulai product positioning. Pendapat ini dikemukakan oleh Regis Mc Kenna (1985: 37)

Positioning adalah strategi komunikasi.
Komunikasi dilakukan untuk menjembatani produk atau merek atau nama dengan calon konsumen. Positioning  bukan suatu yang perusahaan lakukan terhadap produk, komunikasi berhububgan dengan atribut-atribut yang secara fisik maupun non fisik melekat pada produk , warna, disain, tulisan yang tertera dilabel, kemasan, nama merek adalah diantaranya. Selain itu harap diingat bahwa komunikasi menyangkut aspek-aspek yang luas, serta menyangkat soal citra yang disalurkan melalui metode iklan, media yang dipilih, out let yang menyalurkan produk, sikap para meneger, sikap tenaga penjual, sebagai bentuk sponsor ship, produk yang terkait , bentuk fisik bangunan, mannager, CEO,atau Komisaris yang diangkat dan sebagainya.

Adapun tujuan pokok strategi positioning adalah.

1.      untuk menempatkan atau memposisikan produk di pasar sehinggan produk tersebut terpisah atau berbeda dengan merek-merek yang bersaing.
2.      untuk memposisikan produk sehingga dapat menyampaikan beberapa hal pokok kepada para pelanggan, yaitu what you stand for, what you are, dan how would you like customers to evaluate you.

Dalam kasus positioning multi merek (multiple brabds) , tujuan pokoknya adalah untuk :

1.      untuk mencapai pertumbuhan dengan jalan menawarkan bermacam macam produk kepada segmen-segmen pasar yang berbeda.
2.      untuk menghindari ancaman  persaingan terhadap merek unggul.

Peran Positioning Dalam Strategi Pemasaran    

Positioning memiliki peran yang sangat penting didalam strategi pemasaran.
Alasannya dunia sekarang ini dilanda over komunikasi, terjadi ledakan barang,media, maupun iklan. Akibatnya pikiran para prospek menjadi ajang pertempuran.

Untuk mencapai product positioning yang kuat suatu perusahaan perlu melakukan diferensiasi dalam banyak faktor yaitu: teknologi, harga, kualitas, saluran distribusi atau sasaran konsumennya.
Rumusan positioning yang dikemukakan Kenna (1985:37) menjelaskan perusahaan sewaktu akan melakukan product positioning perlu mempertimbangkan 4 (empat) hal kunci utama, yang disebut sebagai The Golden Rules of Product. adapun uraiannya sebagai berikut:

1. Perusahaan perlu mengkuti trend dan dinamika pasar, seperti trend teknologi, persaingan, sosial, dan ekonomi.

2. Perusahaan harus memfokuskan pada posisi teknologi dan kualitas.

3. Perusahaan harus mentargetkan produknya pada segmen pasar tertentu misalnya pada segmen masyarakat atas, menengah atau bawah. 

4. Perusahaan harus mau bereksperimen dengan tipe produk baru, kemudian memperhatikan reaksi pasar.

SUMBER :
 http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_pemasaran
 http://bellafnd.blogspot.com/2013/10/segmentasi-targeting-dan-positioning.html