1. JELASKAN TEORI-TEORI
YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENALARAN DAN KAITANYA DENGAN BAHASA INDONESIA
PENALARAN
Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia yang
menghubungkan data atau fakta yang ada sehingga memperoleh suatu simpulan. Fakta atau data yang akan digunakan dalam
penalaran itu boleh benar atau tidak.
Kalimat pernyataan yang dapat dipergunakan sebagai data itu disebut
proposisi. Berdasarkan pengamatan yang
sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis. Berdasarkan sejumlah proposisi yang sudah
diketahui, orang lain akan menyimpulkan sebuah proposisi baru yang belum
diketahui sebelumnya. Proses inilah yang
disebut menalar. Kegiatan penalaran
mungkin bersifat ilmiah atau tidak ilmiah.
Dari proses penalaran itu dapat dibedakan sebagai penalaran induktif dan
penalaran deduktif. Penalaran ilmiah
mencakup kedua proses penalaran itu.
Dalam penalaran proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan
disebut premis (antesedence) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi
(consequence). Hubungan antara premis
dan konklusi disebut konsekuensi. Melalui proses penalaran, kita memperoleh
kesimpulan yang berupa asumsi, hipotesis atau teori. Penalaran disini adalah proses pemikiran
untuk memperoleh kesimpulan yang logis berdasarkan fakta yang relevan.
Ciri-ciri Penalaran :
Adanya suatu pola berpikir yang luas dapat disebut sebagai
logika (penalaran merupakan suatu pola berpikir logis).
Sifat analitik dari proses berpikir. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan
berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu.
Perasaan intuisi merupakan cara berpikir secara analitik.
Menurut tim balai pustaka istilah penalaran mengandung tiga
pengerian diantaranya :
Cara menggunakan nalar, pemikiran atau cara berfikir logis.
Hal dalam mengembangkan atau mengendalikan pikiran dari
beberapa peruasaan atau pengalaman.
Proses mental dalam mengembangkan dan mengendalikan pikiran
dari beberapa fakta atau prinsip.
Dari proses penalaran dapat dibedakan sebagai penalaran
induktif dan deduktif :
Pengetian Penalaran Deduktif
Penalaran Deduktif sebagai suatu istilah dalam penalaran,
deduktif atau deduksi adalah suatu proses berpikir (penalaran) yang bertolak
dari sesuatu proposisi yang sudah ada, menuju kepada suatu proposisi baru yang
berbentuk suatu kesimpulan. Dalam
penalaran deduktif, penulis tidak perlu mengumpulkan fakta-fakta, yang perlu
baginya adalah suatu proposisi umum dan suatu proposisi yang mengidentifikasi
suatu peristiwa khusus yang bertalian dengan proposisi umum tadi. Bila identifikasi dan proposisinya sudah
benar, maka dapat diharapkan suatu kesimpulan yang benar.
Macam-macam penalaran deduktif, adalah :
Silogisme, adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara
deduktif. Silogisme disusun dari dua
proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah
rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.
Contoh : Andi adalah seorang pecinta hewan. Kucing adalah hewan. Andi adalah
pecinta kucing.
Premis adalah pernyataan yang digunakan sebagai dasar
penarikan kesimpulan.Kemudian premis dapat dibedakan dengan premis mayor
(premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor (premis yang termnya
menjadi subjek). Contohnya : Semua Tanaman membutuhkan air. Akasia adalah
tanaman. Akasia membutuhkan air.
Entimen, adalah penalaran deduksi secara langsung dan dapat
dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena
sudah sama-sama diketahui. Contoh : Siswa teladan ialah siswa yang selalu
mematuhi peraturan di sekolah. Mirabela adalah siswa teladan. Mirabela tidak
mungkin tidak mematuhi peraturan di sekolah.
Proposisi adalah kalimat logika yang merupakan pernyataan
tentang antara dua atau beberapa hal yang dapat dinilai benar atau salah.
Proposisi merupakan suatu kegiatan rohani baik menyuguhkan atau mengingkari.
Contohnya : Proposisi yang menyuguhkan “Semua
orang Negro hitam” dan
proposisi yang mengingkarinya “Semua
orang Negro tidak hitam”.
Term adalah suatu kata atau kelompok kata yang menempati
subjek (S) dan predikat (P). Tidak semua kata adalah term , meskipun setiap
term itu adalah kata atau kumpulan kata pada dirinya sendiri merupakan ekspresi
verbal dari pengertian, dan bahwa tidak semua kata pada dirinya sendiri sebagai
subyek atau predikat didalam suatu proposisi. Contohnya : Orangtua asuh,
Pecinta Alam. Binatang
Pengertian Penalaran Induktif
Penalaran Induktif adalah proses penalaran untuk mencari
kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta-fakta
yang bersifat khusus, prosesnya disebut induksi.
Macam-macam Penalaran Induktif, adalah :
Generalisasi, adalah suatu proses penalaran yang bertolak
dari sejumlah fenomena individual (khusus) menuju kesimpulan umum yang mengikat
seluruh fenomena sejenis individual yang diselidiki.
Analogi, adalah suatu proses penalaran untuk menarik
kesimpulan/referensi tentang kebenaran suatu gejala khusus lain yang memiliki
sifat-sifat esensial penting yang bersamaan.
Hubungan Kausal, adalah cara penalaran yang diperoleh dari
peristiwa-peristiwa yang memiliki pola hubungan sebab akibat. Salah satu variabel (independen) mempengaruhi
variabel yang lain.
Kesalahan Dalam Penalaran.
Kesalahan
penalaran dapat terjadi di dalam proses berpikir utk mengambil keputusan. Hal
ini terjadi karena ada kesalahan pada cara penarikan kesimpulan. Salah nalar
lebih dari kesalahan karena gagasan, struktur kalimat, dan karena dorongan
emosi.
Kesalahan Penalaran ada dua macam:
Kesalahan induktif, berupa :
Kesalahan karena generalisasi yang terlalu luas,
Kesalahan penilaian hubungan sebab-akibat,
Kesalahan analogi.
Kesalahan deduktif dapat disebabkan :
Kesalahan karena premis mayor tidak dibatasi,
Kesalahan karena adanya term keempat,
Kesalahan karena kesimpulan terlalu luas/tidak dibatasi,
Kesalahan karena adanya 2 premis negatif.
Fakta atau data yang akan dinalar itu boleh benar dan boleh
tidak benar.
Pengertian dan contoh kesalahan penalaran :
Gagasan, pikiran, kepercayaan, simpulan yang salah, keliru,
atau cacat.
Dalam ucapan atau tulisan kerap kali kita dapati pernyataan
yang mengandung kesalahan. Ada kesalahan yang terjadi secara tak sadar karena
kelelahan atau kondisi mental yang kurang menyenangkan, seperti salah ucap atau
salah tulis misalnya. Ada pula kesalahan yang terjadi karena ketidaktahuan,
disamping kesalahan yang sengaja dibuat untuk tujuan tertentu.
Kesalahan yang kita persoalkan disini adalah kesalahan yang
berhubungan dengan proses penalaran yang kita sebut salah nalar. Pembahasan ini
akan mencakup dua jenis kesalahan menurut penyebab utamanya, yaitu kesalahan
karena bahasa yang merupakan kesalahan informal dan karena materi dan proses
penalarannya yang merupan kesalahan formal.
Berikut ini kesalahan penalaran yang berhubungan dengan
induktif, yaitu :
Generelisasi terlalu luas. Contoh : perekonomian Indonesia
sangat berkembang.
Analogi yang salah. Contoh : ibu Yuni, seorang penjual
batik, yang dapat menjualnya dengan harga terjangkau. Oleh sebab itu, ibu Lola
seorang penjual batik, tentu dapat menjualya dengan harga terjangkau.
Konsep dan simbol dalam penalaran.
Penalaran juga merupakan aktifitas pikiran yang abstrak,
untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam
penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen.
Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa
kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat
berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen.
Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari
premis. Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia
adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa
pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya
pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan
digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk
menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian
pengertian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar