PSIKOLOGI KONSUMEN DAN PERILAKU
KONSUMEN DALAM SUDUT PANDANG PSIKOLOGIS
Definisi
dari Psikologi Konsumen
Perilaku manusia digerakkan oleh
kebutuhan kebutuhan dasar. Sebagai sosial, perilaku individu
dipengaruhi oleh lingkungannya. Lingkungan sosial selain berfungsi sebagai alat
pemenuhan kebutuhan juga berfungsi sebagai kontrol terhadap perilaku individu.
Karena individu terlibat dalam mengonsumsi benda benda dan jasa dari
lingkungannya, maka dia memiliki perilaku konsumen. Sebagai konsumen, individu
akan berada pada situasi yang mengharuskannya akan berada pada situasi yang
mengharuskannya membuat keputusan
Psikologi
konsumen berakar dari psikologi periklanan dan penjualan. Inti dari berjualan
adalah membujuk dan meyakinkan orang lain untuk menerima dan melakukan hal-hal
yang disampaikan oleh penjual. Iklan mempunyai fungsi ganda yaitu fungsi
informasi dan fungsi persuasif. Tingkat efektivitas iklan ditentukan oleh:
- Daya penarik perhatian;
- Interes dan sikap calon konsumen;
- Nilai sugesti dari iklan;
- Motivasi calon konsumen.
Pada
psikologi konsumen tercakup penelitian tentang konsumen sebagai pembeli dan
konsumen sebagai konsumen, konsumen sebagai warga negara, serta sebagai sumber
data dari pengetahuan perilaku dasar. Masing-masing metode yang digunakan dalam
psikologi konsumen memiliki keluasan perbedaan dalam hal disain
eksperimentalnya, subjek yang diteliti, prosedur pengumpulan data, dan
instrumen instrumennya. Ada 6 kategori utama penelitian yang digunakan yaitu:
(a) efektivitas pengujian periklanan, (b) survei, pendapat konsumen, (c)
penilaian sikap konsumen melalui skala penilaian (rating scale) dan teknik
projektif (projective to tecniques), (d) pembagian pasar psikologis, (e)
pengujian produk, (f) studi perilaku konsumen dalam keadaan alam.
Penelitian
sikap konsumen terhadap produk atau pelayanan dapat dilakukan dengan skala
penilaian (rating scale) seperti “Semantic Differential” dan dapat pula melalui
teknik teknik projektif seperti interpretasi terhadap gambar, bermain peran,
visualisasi. Untuk sampel kecil dapat digunakan “depth interviews”. Pembagian
pasar psikologis mengajikan deskripsi gabungan tentang kepribadian dan gaya
hidup pemakai produk, media, dan atau jasa. Pengujian produk dapat memakai
berbagai bentuk uji seperti penelitian identifikasi merek dan pilihan merek,
penelitian makanan yang dapat diterima dan air layak minum, dan studi studi
pengembangan produk. Studi tentang konsumen dalam keadaan alami timbul dari
studi yang pernah dilakukan dalam psikologi ekologi.
Motif
seseorang untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan, sangat bervariasi.
Biasanya sulit untuk mengetahui motif yang sesungguhnya, ada berbagai motif
membeli yang menurut seorang psikolog, Vance Packard, kebanyakan motif
pembelian berkisar antara mencari kekayaan dan pangkat.
Di
dalam kegiatan menjual membeli sering terjadi perbedaan persepsi. Untuk
mengamalkan persepsi perlu dilakukan beberapa hal meliputi, tujuan pemberian
informasi, tugas dalam penyampaian informasi, metode komunikasi, alat alat yang
digunakan, cara cara penyampaian, informasi, wadah atau organisasi dan
personil, lokasi dan tempat operasi, waktu dan lamanya pelaksanaan, penanganan
hambatan yang mungkin timbul, sistem pengawasan dan pengendalian.
Tingkah
laku konsumen banyak dipengaruhi oleh karakteristik-karakteristik seperti,
jenis kelamin, usia,watak, status, sosial ekonomi, serta lokasi tempat tinggal
Perilaku
Konsumen dalam sudut pandang psikologis.
Perilaku
konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari,
membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah
dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan
dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah
pembelian. Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan pencarian
informasi yang terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan
melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen
melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya
membuang produk setelah digunakan.
Konsumen
dapat merupakan seorang individu ataupun organisasi, mereka memiliki peran yang
berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka mungkin berperan sebagai initiator,
influencer, buyer, payer atau user.
Dalam
upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen, perusahaan dapat menggolongkan konsumennya ke dalam
kelompok yang memiliki kemiripan tertentu, yaitu pengelompokan menurut
geografi, demografi, psikografi, dan perilaku.
Perilaku
konsumen terkait dengan strategi pemasaran, di mana pemasaran harus mampu
menyusun kriteria pembentukan segmen konsumen, kemudian melakukan pengelompokan
dan menyusun profil dari konsumen tersebut. Kemudian, pemasar memilih salah
satu segmen untuk dijadikan pasar sasaran. Dan setelah itu, pemasar menyusun
dan mengimplementasikan strategi bauran pemasaran yang tepat untuk segmen
tersebut.
Studi
tentang perilaku konsumen juga
tidak terlepas pada masalah riset pemasaran. Riset pemasaran adalah salah satu
perangkat dalam Sistem Informasi Manajemen (SIM), yang melakukan pengumpulan
informasi tentang sikap, motivasi, keinginan, dan hal-hal lainnya tentang
konsumen. Informasi ini digunakan sebagai dasar bagi pembentukan karakteristik
dari segmen konsumen sehingga konsumen dapat dikelompokkan dan
diidentifikasikan, dan dapat dibedakan dari segmen lainnya. Hal ini berkaitan
erat dengan penerapan Ilmu Psikologi di dalam praktik sehari – harinya.
Contoh
Kasus:
Seorang
agen penjual alat kecantikan terlebih dahulu mengkaji sifat, minat, dan
perilaku konsumen populasi sebelum mengedarkan alat kecantikannya itu kepada
mereka. Hal ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan produk yang akan
dijual. Jika perilaku konsumen negatif/tidak menarik minat populasi,
kemungkinan alat kecantikan itu tidak akan laku. Sedangkan, jika perilaku
konsumen positif menerima/tertarik, maka tingkat keberhasilan alat kecantikan
itu terjual akan sangat besar.
Sumber:
Afiff,
Faisal. (1985). Psikologi Penjualan, Penerbit Angkasa, Bandung.
As’ad.
Moh. (1987). Psikologi Industri, Edisi Ketiga, Penerbit Liberty, Yogyakarta.
Canter,
S. and Canter D. (1982). Psychology in Practice: Perspectives on Professional
Psychology, John Wiley & Son Ltd., Singapura.
Engel,
James F. (1973). David T Koelat, and Roger D Blackwell, Consumer Behavior,
Second Edition, Dryden Press, Hinsdale Illinois.
Loudon,
David L. dan Albert J. Della Bitta. (1993). Consumer Behavior. 4th ed. McGraw
Hill.
Solomon,
Michael R. (2000). Consumer Behavior. Buying, Having and Being. 5th ed.
Prentice Hall. New Jersey: Upper Saddle River.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar