Faktor yang
Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Tujuan dari pemasaran adalah untuk memenuhi
dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan secara lebih baik dari pada
pesaing. Perilaku konsumen merupakan studi tentang cara individu, kelompok,
organisasi dalam menyeleksi, membeli, menggunakan, dan mendisposisikan barang,
jasa, gagasan, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
Studi konsumen memberikan petunjuk untuk memperbaiki dan
memperkenalkan produk atau jasa, menetapkan harga, perencanaan saluran,
menyusun pesan, dan mengembangkan kegiatan pemasaran lain termasuk dalam
mengetahui perilaku konsumen.
Pemasar harus sepenuhnya memahami
teori maupun realitas perilaku konsumen, mencakup beberapa fakta penting
tentang konsumen dan tren konsumen masa depan, seperti PT. Toyota-Astra Motor
dengan mulai menganalisa pasar dengan perencanaan tren mobil keluarga ideal
terbaik Indonesia.
Perilaku pembelian konsumen
sebenarnya di pengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan
psikologis. Sedangkan faktor yang paling berpengaruh dan paling luas dan paling
dalam adalah faktor budaya.
Faktor budaya
Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi
perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku pembentuk
paling dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh mendapatkan seperangkat nilai,
persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting
lainnya.
Masing-masing budaya terdiri dari
sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus
bagi para anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, suku, agama, ras,
kelompok bagi para anggotanya. Ketika sub-budaya menjadi besar dan cukup
makmur, perusahaan akan sering merancang program pemasaran yang cermat disana.
Faktor sosial
Selain faktor budaya, perilaku
konsumen di pengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok acuan,
keluarga, peran, dan status sosial. Kelompok acuan terdiri dari semua kelompok
yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku
orang tersebut.
Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling
penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan
primer yang paling berpengaruh.
Peran dan status sosial seseorang
menunjukkan kedudukan orang itu setiap kelompok sosial yang ia tempati. Peran
meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing
peran menghasilkan status.
Contoh, seorang yang memiliki peran sebagai manajer dan
status yang lebih tinggi dari pegawai kantor, dimana ia juga memiliki banyak
keluarga dan anak, tentu ia akan tertarik dengan produk mobil dari Toyota,
karena ada kesesuaian antara kebutuhan dan keunggulan Toyota sebagai mobil
keluarga ideal terbaik Indonesia, ia bahkan juga bisa membeli pakaian mahal dan
juga keluarganya, membeli rumah besar untuk keluarganya dan lain-lain.
Faktor pribadi
Keputusan membeli juga di pengaruhi
oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap
dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri,
juga nilai dan gaya hidup pembeli.
Psikologi
Titik awal untuk memahami perilaku
konsumen adalah adanya rangsangan pemasaran luar seperti ekonomi, teknologi,
politik, budaya. Satu perangkat psikologi berkombinasi dengan karakteristik
konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan pembelian.
Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara
datangnya rangsangan pemasaran luar dengan keputusan pembelian akhir. Empat
proses psikologis (motivasi, persepsi, ingatan dan pembelajaran) secara
fundamental, mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap rangsangan pemasaran.
Sebenarnya ada beberapa faktor yang
mempengaruhi seorang konsumen dalam pengambilan keputusan, Misalnya faktor
budaya, Lingkungan dan lain-lain. Akan tetapi belakangan ini yang saya lihat
hanya faktor diatas saja yang paling
berpengaruh.oleh karena itu hanya faktor itu saja yang saya jelaskan pada
penulisan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar