1.1 Latar belakang
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasar atas asas kekeluargaan. Prinsip-prinsip koperasi
merupakan landasan pokok koperasi
dalam menjalankan usahanya sebagai badan usaha dan gerakan ekonomi rakyat. Prinsip-prinsip tersebut yaitu kemandirian,
keanggotaan bersifat terbuka, pengelolaan dilakukan secara demokratis, pembagian
sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa
usaha masing-masing anggotanya,
pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal, pendidikan
perkoperasian dan kerjasama antar koperasi.
Karakteristik
koperasi yang membedakannya dengan badan usaha lain adalah bahwa anggota
koperasi memiliki identitas ganda, yaitu anggota sebagai pemilik dan sekaligus
sebagai pengguna jasa koperasi. Tetapi anggota koperasi pada umumnya
menghindari terjadinya penggabungan keperluan pribadi dengan keperluan
koperasi. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerugian dan kesalah pahaman
antara pemilik dengan manajemen koperasi. Jadi diperlukan struktur organisasi
yang baik untuk mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak pemilik dan
pihak manajemen koperasi.
1.2 Masalah Strategi pembuatan koperasi konsumen
Koperasi
merupakan usaha bersama dari sekelompok orang orang yang mempunyai kepentingan
yang sama dalam tujuan, meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Upaya pendirian
koperasi ini sangat menguntungkan masyarakat, karena koperasi dapat bermafaat
untuk mendapatkan keuntungan serta mempererat tali persaudaraan masyarakat,
namun perkembangan koperasi yang sangat terbatas dan tidak dapat bersaing
dengan jenis usaha lainnnya membuat koperasi semakin dilupakan oleh masyarakat,
dari permasalahan tersebut oleh karena itu, sebagai langkah nyata kami Pengusaha harus melakukan segmentasi pasar akan berusaha
mengelompokkan konsumen kedalam beberapa segmentasi yang secara relatif
memiliki sifat-sifat homogen dan kemudian memperlakukan masing-masing
segmentasi dengan cara atau pelayanan yang berbeda dan membuat ide kreatif
untuk sebuah produk nya sendiri.
Seberapa jauh pengelompokkan itu
harus dilakukan, nampaknya banyak faktor yang terlebih dahulu perlu dicermati
diantaranya adalah:
1.
Variabel-Variabel Segmentasi,
sebagaimana diketahui bahwa konsumen memiliki berbagai dimensi yang dapat
digunakan sebagai dasar untuk melakukan segmentasi pasar.
2.
Penggunaan dasar segmentasi yang
tepat dan berdaya guna akan lebih dapat menjamin keberhasilan suatu rencana
strategis pemasaran.
1.3 Landasan teori
Landasan teori
adalah Sebagai sebuah perkumpulan, koperasi tidak akan mungkin Terbentuk tanpa
adanya anggota sebagai tulang punggungnya. Apalagi koperasi Merupakan kumpulan
orang dan bukannya kumpulan modal, sehingga jumlah anggota
sangat menentukan besarnya modal yang dimiliki. Semakin banyak jumlah anggota
maka semakin kokoh kedudukan koperasi sebagai suatu badan usaha, baik ditinjau
dari segi organisasi maupun dari segi ekonomis.Sebab badan usaha koperasi
dikelola oleh :
1.
Pengurus
2.
Pengawas
3.
Manajer Utama
4.
Manajer Kredit Manajer Waserda Manajer
5.
Rapat Umum Anggota
dan
dibiayai oleh para anggota, bertambahnya anggota berarti bertambahnya pemasukan
modal yang bersumber dari simpanan-simpanan para anggota. Sifat keanggotaan
koperasi pada dasarnya adalah sukarela dan terbuka.
Sukarela
berarti
bahwa semua keputusan yang menyangkut status keanggotaan adalah atas kemauan
dan kesadaran anggota itu sendiri. Sedangkan yang dimaksud dengan bersifat terbuka
adalah bahwa keanggotaan koperasi tidak mengenal diskriminasi dalam bentuk
apapun.
Modal
merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting. Meskipun koperasi
Indonesia bukan merupakan bentuk kumpulan modal, namun sebagai suatu badan
usaha maka di dalam menjalankan usahanya koperasi memerlukan modal pula. Jumlah
modal yang diperlukan oleh suatu koperasi sudah harus ditentukan dalam proses
pengorganisasian atau pada waktu pendiriannya.
Modal
koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Yang dimaksud dengan
modal sendiri adalah modal yang menanggung resiko atau disebut modal ekuiti.
Modal sendiri dapat berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan
dan hibah.
Simpanan
pokok merupakan sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada
Koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan ini tidak dapat diambil
kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota. Simpanan wajib adalah
jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib dibayar oleh anggota
kepada Koperasi dalam waktu dan kesempatan.
1.4 Contoh
Landasan Teori
Teori pengambilan keputusan, Pengambilan keputusan mengandung arti pemilihan altematif
terbaik dari sejumlan Altematif yang tersedia. Teori-teori pengambilan
keputusan bersangkut paut dengan masalah bagaimana pilihan-pilihan semacam itu
dibuat. Kebijaksanaan, sebagai telah kita rumuskan di muka, adalah suatu tindakan
yang mengarah pada tujuan tertentu yang dilakukan oleh seseorang aktor atau
sejumlah aktor berkenaan dengan suatu masalah atau persoalan tertentu.
Teori-teori yang dimaksud ialah :
teori Rasional komprehensif, teori Inkremental dan teori Pengamatan terpadu.
1. Teori
rasional komprehensif
Teori pengambilan keputusan yang biasa digunakan dan
diterima oleh banyak kalangan adalah teori rasional komprehensif yang mempunyai
beberapa unsur, diantaranya:
1.
Pembuatan keputusan dihadapkan pada
suatu masalah tertentu yang dapat dibedakan dari masalah-masalah lain atau
setidaknya dinilai sebagai masalah-masalah yang dapat diperbandingkan satu sama
lain (dapat diurutkan menurut prioritas masalah)
2.
Tujuan-tujuan, nilai-nilai atau
sasaran yang menjadi pedoman pembuat keputusan sangat jelas dan dapat diurutkan
prioritasnya/kepentingannya.
3.
Bermacam-macam alternatif untuk
memecahkan masalah diteliti secara saksama.
4.
Asas biaya manfaat atau sebab-akibat
digunakan untuk menentukan prioritas.
5.
Setiap alternatif dan implikasi yang
menyertainya dipakai untuk membandingkan dengan alternatif lain.
2. Teori intermental
Dalam mengambil keputusan dengan cara menghindari banyak
masalah yang harus dipertimbangkan dan merupakan madel yang sering ditempuh
oleh pejabat-pejabat pemerintah dalam mengambail keputusan.
3. Teori
pengamatan terpadu
Beberapa kelemahan tersebut menjadi dasar konsep baru yaitu
seperti yang dikemukakan oleh ahli sosiologi organisasi Aitai Etzioni yaitu
pengamatan terpadu (Mixid Scaning) sebagai suatu pendektan untuk mengambil
keputusan baik yang bersifat fundamental maupun inkremental.
1.5 Pembahasan Strategi
Perencanaan
Strategis (Strategy Planing) Perencanaan Strategis adalah proses
mengkombinasikan tiga aktivitas utama yang saling berhubungan yaitu:
1. Analisis Strategis (Strategic
Analysis)
2. Penetapan Strategis (Strategic
Formulation)
3. Penerapan Strategis (Strategic
Aplication)
Analisis Manajemen Strategis Koperasi
1. Penetapan Tujuan
2. Analisis Internal
a. Kekuatan
b. Kelemahan
3. Analisis Eksternal
a. Peluang
b.
Ancaman/hambatan
Perencanaan
Strategis Perencanaan merupakan proses yang berkelanjutan dalam membuat
keputusan yang berisiko secara sistematis dengan memanfaatkan
sebanyak-banyaknya pengetahuan yang antisipatif dengan mengorganisasi secara
sistematis usaha-usaha melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya
melalui umpam balik yang terorganisir dan sistematis.
Perencanaan Strategis
Model Whittaker membagi perencanaan strategis dalam 11 langkah yaitu:
• Mission,
• Vision
• Values
• Analisis lingkungan internal
• Analisis Lingkungan Eksternal
• asumsi
• Analisis stratejik
• pilihan/Strategic Analyses and choice
(SAC’s), Critcal Sucses Factor (CSF)
• Tujuan,
• Sasaran
• strategi organisasi
Tujuan
Organisasi (Corporate Gools) Tujuan merupakan target kuantitatif suatu
organisasi dan pencapaian target ini menjadi ukuran keberhasilan kinerja dengan
Critcal Sucses Factor (CSF’s) yang bersifat accountability.Untuk itu tujuan
harus menegaskan tentang apa (What) secara khusus/spesifik dapat dicapai dan
kapan (When) dapat dicapai.
Dengan demikian tujuan haruslah SMART
• S = Specific
• M = Measurable
• A = Assignable
• R = Realistic
• T = Time-related
1.6 Penutup
A. Kesimpulan
Strategi memiliki karakter dan pilihan yang berbeda
tergantung dan beragam aspek namun masih tetap bisa dikenali dengan
pengelompokan pasar berdasar ciri-ciri tertentu dan hubungan antara pilihan
konsumen Dalam pengelolaan dan pengembangan, Koperasi menggunakan strategi dan strategi dimana masing-masing strategi memiliki
keterkaitan satu sama lain yang dapat mendukung berkembangnya koperasi konsumen
diwilayah kampus dan disekitar mahasiswa atau di masyarakat
B. Saran
Semoga kedepannya dengan menggunakan strategi koperasi dapat
meningkat lagi dan dapat menjadi tumpuan ekonomi bagi masyarakat umum di
Indonesia dan bermanfaat Dan
memberikan motivasi bagi para mahasiswa dan masyarakat umum di indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar