Mata
Kuliah : Etitka Bisnis
Sub
Bab : Pemanfaatan SDM
Nama : SUNTORO AJI
Materi : Sejumlah BUMN Salah
Urus
JAKARTA
(Pos kota)-
isu reshuffle jangan hamya fokus pada pergantian menteri, presiden juga harus
mengganti direksi BUMN yang salah tempat (Wrigh man in the wrong place), khusus
disektor energi. “ ini momentum baru memperbaiki yang kurang tepat.
Menyelesaikan masalah bangsa ini tak boleh parsial. Harus secara kompehernsif, ” kata direktur
eksekutif energi watch Indonesia (EWI), Ferdinand Hutahean kepada pos kota,
jumat (6/11).
Seperti Dirut Pertamina Dwi Sucipto. Salah
satu yang masuk kategori salah tempat. Ini terbukti Dwi Sucipto memiliki
kapasitas managemen, tapi tidak mampu mengangkat performa pertamina. Karena
yang bersangkutan tidak paham tentang seluk beluk migas. “ Dia lebih tepat
diangkat menjadi menteri yang lebih cocok dengan kapasitasnya,” katanya.
Sementara pertamina harus dipimpin oleh yang paham seluk beluk bisnis migas.
Dan akan lebih tepat jika dipimpin oleh orang yang berasal dari internal, ada
banyak mampu dengan kapasitas bagus seperti mantan direktur niaga Hanung B atau
direktur pemasaran A Bambang.
“ Kemampuan dan pengalaman harus jadi
pertimbangan utama,” ujarnya. Demikian
pula Dirut PLN, Sofyan Basir, Dia sukses disektor keuangan, tapi gagal
mengurus sektor energi (listrik). Karenanya, ia meminta Presiden jangan menempatkan ekonom mengurus teknologi.
Karena pasti salah arah. Ini terbukti, sekarang PLN tidak jelas arah dan
konsepnya, terkait pembagunan 35 Gigas watt atau 35000 MW.
Dirut PGN, Hendi, juga pantas diganti. Dia
gagal membawa PGN untuk bangkit. Ini terbukti nilai saham PGN merosot hingga pendapatan perseroan menurun.
Ferdinand mengaku perlunya penggantian petinggi BUMN ini, karena BUMN sektor
energy merupakan nyawa bangsa yang bila salah urus, yang terancam adalah bangsa
dan Negara . “Presiden Jokowi memahami hal ini supaya tidak salah memilih orang
,” tandasnya. (setiawan/bu)
Menurut saya sebab:
Pemimpin adalah seseorang yang mempunyai
jiwa kepemimpinan, dala, arti (leadership) dari segi, sdm , kemampuan keahlian
, kepemimpinan dalam mengambil keputusan. Yang paling sangat krusial adalah
keputusan untuk menempatkan seseorang memenuhi jabatan yang Selama ini terkesan
kurang lebih teliti dalam pemilihan pemimpin yang tidak sesuai dengan keahliannya
atau tidak tau seluk beluknya pada jabatannya dan praktek-praktek seperti
diatas harus ditinggalkan, karena maju dan mengukurnya suatu badan usaha (BUMN)
ada ditangannya seorang pemimpin, maka penempatannya harus disesuaikan dengan
SDM yang dimiliki memang tidak mudah untuk dilakukan seorang pemimpin, harus
punya kepemimpinan yang kuat, serta gigih dan memilki misi untuk memajukan dan
perkembangan di Negara ini.
Menurut saya akibatnya:
Dampak penempatan jabatan yang tidak
sesuai dengan SDM nya adalah sangat luas diantaranya:
1. produktifitas kerja yang tidak maksimal
2. manajemen tidak baik
3. kerpercayaan public berkurang
4. selalu mengalami kerugian
5. dan tidak ada perkembangan kemajuannya
Maka
janganlah anggap enteng dalam menempatkan seseorang menduduki suatu
jabatan , perlu pertimbangan yang matang kalau ingin kemajuanya dan
perkembangan di suatu Negara ini.
sumber
(Pos Kota)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar